KUTIPAN , DAFTAR PUSTAKA, DAN CATATAN KAKI


KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI
Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki berkaitan erat dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan karya ilmiah. sebelum membahas lebih lanjut mengenai kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki, kita akan melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data.
  1. Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena pengambilan data tanpa   mencantumkan sumber aslinya dapat dikategorikan sebagai penjiplakan atau plagiat.
  2. Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah ataupun direkayasa.
  3. Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, baik dari objektivitas, metode pengumpulan, (jika data diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau angket) maupun kewenangan pihak pemberi data.
A. Kutipan
Mengutip pendapat atau tulisan seseorang ada ketentuannya.
  1. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
  1. Kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan, susunan kalimat, dan tanda baca.
  2. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan dengan teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip.
  3. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi tanda kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak 2,5 spasi, jarak antarbaris satu spasi, serta seluruh kutipan diketik ke dalam 5—7 ketikan.
  4. Bila ada bagian yang dihapus, bagian ini diberi tanda titik-titik tiga buah.
  5. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan dan penulisannya setengah spasi ke atas.
  1. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris
    Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut:
  1. kutipan diintegrasikan dengan teks;
  2. jarak antara baris dengan baris dua spasi;
  3. kutipan diapit dengan tanda kutip;
  4. sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita hendaknya membuat kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif itu yang bagaimana? “Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik” (Parera,1988:42). Dengan demikian…..
  1. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut:
  1. kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
  2. jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
  3. kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
  4. sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;
  5. seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.
Contoh:
……………………………………………………………..
“Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).
………………………………………………………………..
  1. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan. Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip. Syarat penulisan kutipan tidak langsung adalah:
  1. kutipan diintegrasikan dengan teks;
  2. jarak antarbaris dua spasi;
  3. kutipan tidak diapit tanda kutip;
  4. sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak kesatuan pikiran (1994 :36).
B. Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.
Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
  1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.
  2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
  3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
  4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
  5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.
Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
  1. Nama Pengarang
a      Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.
a      Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
b      Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama pengarang.
c      Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku. Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
b      Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.
1)    Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian pertama.
2)    Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991.Seminar Bahasa Indonesia. 1968Ende-Flores:Nusa Indah.
c      Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
1)    Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
2)    Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
Bandung: Angkasa.
  1. Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik.
  1. Judul Buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.
  1. Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.
  1. Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.
  1. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih
  1. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
  2. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia.Jil.2. Yogyakarta: Kanisius.
  1. Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan
  1. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
  2. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelar,  Lelang Kopi Persekutuan
Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.
  1. Data Pustaka dari artikel majalah
  1. Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
  2. Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. ”Selamat Datang di Surga Nirkabel”.Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.
  1. Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto.”Denderita dan Pemulihan Nias”.Kompas, 2 April 2005, hal 46.
C. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Semua kutipan, baik langsung maupun tidak langsung dapat dijelaskan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki digunakan untuk memberikan keterangan, komentar, atau menerangkan sumber kutipan yang digunakan pada tulisan tersebut. Dengan demikian, catatan kaki dicantumkan untuk:
  1. mendukung keabsahan pernyataan penulis yang tercantum di dalam tulisannya,
  2. petunjuk sumber tulisan,
  3. memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks tulisan,
  4. referensi silang (petunjuk pada karya tulis apa dan pada halaman berapa hal yang sama dibahas), dan
  5. memenuhi kode etik penulisan, dalam hal ini penghargaan terhadap karya orang lain.
Jenis Catatan Kaki. Catatan kaki ada dua macam, yaitu catatan kaki lengkap dan catatan kaki singkat.
Catatan kaki lengkap adalah catatan kaki yang ditulis lengkap dengan mencantumkan:
-        nama pengarang,
-        judul buku,
-        nama atau nomor seri (jika ada),
-        jumlah jilid (jika ada),
-        nomor cetakan,
-        kota penerbit,
-        nama penerbit,
-        tahun terbit, dan
-        nomor halaman.

Produk Kami Lainnya :

Posting Komentar

 
ibs(idblogsite)
Copyright © 2013. iNDOTOKO Template Allright reserved.